Pantai Plengkung Banyuwangi

Lokasinya yang strategis karena langsung berhadapan dengan Samudera Hindia menjadikan ombak di Pantai Plengkung atau G-Land sangat menggoda para peselancar.

Gambar pantai plengkung banyuwangiGambar pantai plengkung banyuwangi

Pantai ini memang lebih populer dikalangan wisatawan asing daripada wisatawan lokal, pengunjung yang datang juga didominasi oleh warga eropa dan amerika.

Nama asli pantai ini adalah Pantai Plengkung, ada beberapa alasan mengapa pantai ini disebut G-Land seperti :
“G” diambil dari kata “Grajagan” yaitu sebuah teluk yang berada di timur pantai indah ini.
“Green” karena lokasi pantai ini yang berada didekat hutan tropis dimana terdapat banyak pepohonan hijau.
“Great” karena pantai ini memiliki ombak yang sangat menawan.

Alasan lainnya adalah karena bentuk dari pantai ini menyerupai huruf G jika dilihat dari atas.

Sedangkan asal usul dari nama asli pantai ini karena bentuknya yang melengkung, sehingga masyarakat setempat memanggilnya Pantai Plengkung.

Bentuk unik inilah yang menghasilkan ombak setinggi 8 meter diamana ombak tersebut hanya bisa ditemukan di beberapa wilayah saja seperti di Hawai dan Afrika.

Pantai Plengkung Banyuwangi
Pantai Plengkung Banyuwangi

Ombak di Pantai Plengkung dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

  • Untuk pemula (Many Track Waves) Dengan ketinggian ombak 3-4 m
  • Tingkat medium (Speedis Waves) Dengan ketinggian ombak mencapai 5-6m
  • Untuk pemain profesional (Kong Waves) yang merupakan paling tinggi hingga mencapai 6-8m

Jika beruntung, dalam waktu tertentu seperti bulan April sampai September kita bisa menemukan ombak setinggi 8 meter dengan panjang sekitar 2 km lho.

Karena kerennya ombak di pantai ini, tak jarang Pantai Plengkung dijadikan sebagai lokasi lomba surfing kelas dunia, salah satunya adalah Da Hui Pro Surfing World Championship seri III.

Namun perlu diingat, ombak besar di Pantai Plengkung tidak bisa setiap saat kita jumpai, ombak besar hanya muncul di bulan-bulan tertentu, puncaknya adalah bulan Agustus, selain bulan-bulan tertentu tersebut ombak di Pantai Plengkung terbilang cukup kecil dan tidak banyak ditemui aktivitas surfing.

Biasanya wisatawan asing yang ada disini datang langsung dari Bali dengan menggunakan speed boat, mereka akan menginap di Surf Camp yang terdapat banyak di kawasan pantai ini.

Fasilitas Pantai Plengkung Banyuwangi

Selain itu fasilitas di Pantai Plengkung juga terbilang sangat memadai seperti terdapatnya Bungalow, Surf Camp, Bar hingga tempat penyewaan peralatan surfing.

Tapi karena semua fasilitas tersebut dalam bentuk dollar Amerika jadi akan terasa cukup mahal bagi wisatawan domestik, inilah salah satu alasan kenapa hanya sedikit ditemui wisatawan domestik yang sedang berlibur di pantai ini.

Harga Tiket Masuk Pantai Plengkung (HTM):
Harga tiket masuk taman nasional : Rp. 5.000,-
Harga tiket untuk menyebrang ke hutan lindung dan tepi pantai laut selatan Rp. 5.000,-

Rute Menuju Pantai Plengkung
Akses menuju tempat wisata ini bisa dibilang cukup mudah, Jika kamu menggunakan jalur darat bisa memanfaatkan transportasi umum seperti bus dari Banyuwangi menuju Kalipahit, setelah itu bisa menumpang mobil untuk menuju pos pancur (semua kendaraan berhenti di Pos Pancur).

Dari Pos Pancur untuk menuju pantai Plengkung, kita memiliki 2 pilihan, yaitu tracking berjalan kaki menuju Pantai Plengkung dengan jarak tempuh sekitar 9 KM atau bisa juga menyewa kendaraan khusus yang sudah disediakan pengelola Taman Nasional Alas Purwo.

Sedangkan bagi kamu yang ingin menggunakan jalur laut bisa menggunakan Speedboat atau perahu nelayan dari Pantai Grajagan yang letaknya sekitar 40 km selatan Banyuwangi.

Jika kita menggunakan Speedboat, Pantai Plengkung bisa ditempuh hanya sekitar 1 jam saja, sedangkan untuk perahu nelayan kurang lebih 2 jam.

"Pantai Plengkung" - Google Berita

Menyusuri Keindahan Alam Primitif, Eksplorasi Wisata Taman Nasional Alas Purwo - Viva.co Baca Selengkapnya

Apa Saja Pesona Khusus yang Melekat di Banyuwangi? Batik Air ... - Koran Makassar Baca Selengkapnya

Tembok Air Indonesia: Keajaiban Alam di Ujung Timur Jawa - Radar Banyuwangi - Radar Banyuwangi Baca Selengkapnya

Batik Air Terbang Kembali ke Banyuwangi : Langsung dari Jakarta - Koran Pagi Baca Selengkapnya

Explore Keajaiban Alam Banyuwangi dengan Open Trip Ijen Baluran - Radar Cianjur - Radar Cianjur Baca Selengkapnya

6 Tempat Surfing Terpopuler di Indonesia, Salah Satunya Rumah Bagi Ombak Legendaris - radarpena.fin.co.id - Radar Pena Baca Selengkapnya

Warung Pintar Pendongkrak Perekonomian Masyarakat Banyuwangi - Kompasiana.com - Kompasiana.com Baca Selengkapnya

7 Pantai Terpopuler di Jawa Timur - detikJatim Baca Selengkapnya

5 Wisata Jawa Timur yang Mendunia - detikJatim Baca Selengkapnya

Berburu Batuan Purba hingga Hutan Tua Alas Purwo - kompas.id Baca Selengkapnya

Pantai Batu Burung di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute - Kompas.com - Kompas.com Baca Selengkapnya

10 Spot Surfing Terbaik di Indonesia untuk Pemula - Superlive.id Baca Selengkapnya

Wisata The Sunrise of Java yang Disandang Kabupaten Banyuwangi - Radar Cianjur - Radar Cianjur Baca Selengkapnya

Suguhkan Suasana Alam Yang Begitu Indah, Inilah 6 Pantai Paling Eksotik Di Kabupaten Banyuwangi.. - Batu Network - Batu Network Baca Selengkapnya

400 pesepeda meriahkan hari pertama Tour of Kemala Banyuwangi - ANTARA Baca Selengkapnya

Gambar pantai plengkung banyuwangiGambar pantai plengkung banyuwangi

Pantai Plengkung

Sumber : id.wikipedia.org


Pantai Plengkung (G-Land)

Ombak G-Land
Informasi
Lokasi Banyuwangi, Jawa Timur
Negara Indonesia
Pengelola Unit Pengelola PPA Plengkung

Pantai Plengkung,

Sejarah

Ekspedisi

Pada tahun 1972, sekelompok peselancar asal Amerika Serikat mengadakan sebuah ekspedisi untuk menuju Plengkung. Ekspedisi ini diikuti oleh 8 kelompok surfer. Tiga di antaranya berangkat dengan boat sewaan sedangkan 5 kelompok lainnya menempuh jalur darat. Kelompok darat melakukan perjalanan hingga tiba di Desa Grajagan. Dari Grajagan, mereka menempuh jarak 20 kilometer untuk sampai di Plengkung dengan cara menyusuri perairan pantai menggunakan papan selancar. Setelah melewatkan perjalanan yang keras dan kekurangan air bersih (air bersih mereka kumpulkan saat hujan dan air hujan tersebut menempel di layar boat), kelompok yang memakai boat sewaan mendarat langsung di Plengkung. Sesaat setelah tiba, mereka mendirikan base camp untuk keperluan peninjauan tempat surfing. Mereka ada di Plengkung selama 10 hari.

Surf Camp

Seorang peselancar bernama Mike Boyum membantu mendirikan sebuah surf camp pertama di Plengkung. Surf Camp ini akhirnya diambil alih oleh seorang peselancar asal Bali bernama Bobby Radiasa di akhir dekade '70-an hingga kini.

Pantai Plengkung berlokasi di bagian tenggara Pulau Jawa, berada dalam gugusan pantai selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga Pantai Plengkung termasuk pantai berombak besar. Ombak besar ini dihasilkan oleh sistem bertekanan rendah yang berasal dari selatan (Antartika). Pantai Plengkung juga terletak di sisi timur Teluk Grajagan, maka dari itu sisi kanan Pantai Plengkung memiliki ombak lebih dominan. Ombak Panjang Plengkung berbentuk memanjang, tinggi, dan berkecepatan tinggi. Ombak Pantai Plengkung juga membentuk tabung ombak hampir sempurna sehingga menjadi favorit para penggila olahraga surfing.

Angin lepas pantai yang berhembus di Plengkung terjadi antara bulan April dan September. Hal ini menyebabkan ombak paling besar terjadi pada bulan-bulan ini. Pada waktu-waktu tersebut ombak datang bertahap, masing-masing berlangsung selama beberapa hari, dengan rentang beberapa hari di antara setiap ombak. Gelombang cenderung lebih besar dan lebih baik pada saat pasang, jadi waktu yang terbaik untuk merencanakan perjalanan surfing adalah seminggu setelah masa bulan purnama atau bulan baru, karena pada waktu-waktu ini gelombang tinggi terjadi selama setengah hari.

Tsunami

Pada tahun 1994 gelombang tsunami melanda sebagian kawasan pantai selatan Jawa Timur. Tsunami tersebut terjadi diakibatkan oleh gempa tektonik berukuran 7,2 Skala Richter terjadi di Palung Jawa yang terjadi sebelumnya. Pantai Plengkung juga tidak luput dari gelombang tsunami tersebut . Empat puluh menit setelah gempa gelombang melanda sebuah surf camp.

Seorang surfer bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar.

"Saat gemuruh makin keras, saya masih duduk di dalam kamar saya, dan tiba-tiba air datang menghantam gubukku."

Surfer lain bernama Richie Lovett menggambarkan pengalaman itu seperti "ditabrak kereta api dengan kecepatan penuh". Seorang lainnya bernama Richard Marsh awalnya mengira harimau telah menyerang mereka, tetapi kemudian ia menyadari itu adalah gelombang besar. Marsh dan Lovett tersapu ratusan meter ke dalam hutan oleh gelombang.

"Aku benar-benar panik. Aku hanya berusaha menggapai sesuatu yang terapung untuk bertahan hidup dan menghindari puing-puing jatuh di kepala saya serta berusaha untuk bisa bernapas."

Lovett akhirnya harus kembali ke Australia untuk perawatan medis.

"Pondok telah menghilang dan aku terjebak oleh kayu dan potongan bambu. Ketika air mulai mereda. Aku terjebak dan kakiku terjepit tumpukan kayu dan sampah."

Para peselancar lainnya juga mengunjungi G-Land saat tsunami terjadi seperti Monty Webber, Gerald Saunders, Rob Bain, Shanne Herring, Simon Law, dan Kevin Komick. Fotografer selancar asal Australia Peter Boskovic, alias "Bosco" juga berada di G-land selama tsunami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *